Jaman sekarang ini gossip dan membicarakan aib orang lain sudah biasa. Padahal Islam melarang tindakan tersebut, karena memang bisa berdampak buruk bagi orang yang dighibahkan. Apalagi nih kalau sampai dibumbui kayak masakan biar sedap. Ujung-ujungnya malah jadi fitnah. Kamu pasti sudah pernah mendengar bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Sebagai muslim perlu mengetahui bahaya ghibah ini, karena kita semua pasti menginginkan untuk bisa masuk ke surge bukan. Ada hadist yang menjelaskan tentang larangan dunia perghibahan. Kamu bisa langsung simak informasinya berikut.
Hadis dan penjelasannya tentang ghibah
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)
Berdasarkan hadist tersebut dapat dikatakan bahwa ghibah itu berdosa. Jika mengatakan kebenaran yang dibenci oleh orang yang dibicarakan, maka jatuhnya aib. Aib sudah seharusnya perlu untuk ditutupi. Jika berbicara tentang hal yang sebaliknya, maka jatuhnya dusta. Jadi bisa dikatakan semua itu dosa mau mengatakan orang lain yang jeleknya atau yang dibumbui. Di sini ghibah haram hukumnya dan Allah SWT tidak suka orang yang doyan ghibah. Selain masuk dalam hadist, larangan dunia perghibahan juga ada dalam Al-Qur’an.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
Banyak prasangka yang dimaksud adalah prasangka buruk. Berprasangka buruk hanya akan mengakibatkan hati tidak tenang. Sedangkan prasangka yang diperbolehkan dalam Islam adalah prasangka baik. Surat tersebut juga menjelaskan bahwa dilarang mencari kesalahan orang lain apalagi sampai membicarakan keburukan tersebut. Jadi orang yang yang berghibah ini diibaratkan makan daging busuk. Kalau jijik ya jangan berghibah makanya.
Bahaya ghibah
Ghibah ini ada banyak bahayanya. Setiap muslim harus mengetahi dampak negatifnya supaya selalu menghindari tindakan berghibah.
Dapat kemurkaan Allah SWT
Setiap ghibah itu dihitung sebagai dosa yang tidak disukai oleh Allah SWT. Jika sudah terus-menerus dilakukan, jangan heran kalau ia akan mendapatkan karma di akhirat. Orang-orang doyan berghibah ini bisa mendapatkan siksaan neraka yang pedih.
Menghilangkan rasa empati sebagai bahaya ghibah
Ketika seseorang mudah bersimpati pada orang lain dan mengetahui bahwa ghibah itu dosa, biasanya ia akan jarang membicarakan keburukan saudaranya. Hal ini juga berlaku sebaliknya dimana orang yang berghibah itu biasanya sudah keras hatinya. Orang-orang seperti ini biasanya lebih susah berempati kepada orang lain.
Memicu munculnya perkelahian
Dampak buruk lain dari ghibah adalah dapat menyulut amarah orang yang dibicarakan aibnya. Siapapun pasti tidak ada yang suka ketika aibnya diumbar di depan umum. Aib biasanya adalah hal yang bisa membuat malu dan sengaja dirahasiakan. Tidak heran kalau orang yang doyan ghibah biasanya punya banyak musuh. Jika ada teman yang suka ghibah di sekelilingmu, cobalah untuk mengingatkan sambil bercanda bahwa ghibah itu dosa.
Kamu yang ingin terus update informasi seputar Islami bisa follow Muslima. (TCT)