Sekalipun pada kasus tertentu Allah menyukai hasil akhir. Misal seorang muslim yang pada akhir hayatnya justru murtad, lebih buruk dibandingkan seorang preman yang sebelum akhir hayatnya justru bertobat.
Namun dalam sebagian besar kasus, Allah lebih menghargai proses. Allah lebih menghargai usaha seseorang dalam mencapai tujuan. Allah lebih menyukai orang yang terus berusaha keras. Meskipun hasil akhir ataupun takdir ada di tanganNya.
Allah menyukai orang yang berusaha. Sebagaimana firmanNya :
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan (nasib) sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan (perilaku) yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. al-Ra’d: 11).
Rasulullah pun bersabda : “Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya” (HR. Bukhari).
Lalu mengapakah berusaha keras itu tetap penting, meskipun kemungkinan berhasilnya mungkin sangat kecil? Toh semua sudah ada takdir Tuhan?
Ternyata banyak hal yang tersimpan di dalam usaha keras kita meraih tujuan.
Dengan terus berusaha keras, ada pemahaman-pemahaman baru terbuka
Pada saat kita berusaha keras. Meski kita menemui kegagalan pada akhirnya, di dalam proses berusaha, akan banyak pemahaman-pemahaman dan ilmu-ilmu yang kita dapat sebagai pengalaman. Saat ini karena gagal, mungkin ilmu tersebut belum nampak. Namun dengan mengusahakan lagi, suatu ketika keberhasilan akan tercapai.