Budaya hidup serba instan yang ada di jaman sekarang buat kamu harus berhati-hati, termasuk dalam hal makanan. Mengkonsumsi makanan instan berupa kaleng tidak boleh terlalu sering. Kamu perlu mengetahui bahaya makanan kaleng untuk merubah pola makan menjadi lebih sehat. Informasi ini dilansir dari website Hello Sehat dan Sehatq.
Kemungkinan besar mengandung BPA sebagai bahaya makanan kaleng
Berdasarkan penelitian dari Amerika Serikat, sejumlah produk kalengan mengandung BPA. Kemungkinan kandungan tersebut bisa mencapai 90% dari produk yang beredar, sehingga setiap orang yang mengkonsumsinya akan serta merta terpapar BPA. Sebagian besar orang yang mengkonsumsi makanan instan atau kaleng akan meningkatkan jumlah BPA yang bisa dicek melalui urine.
Walaupun memang dampak dari BPA sendiri belum terlalu jelas dan masih dalam proses riset. Sejumlah studi yang ada sering mengkaitkan antara BPA terhadap timbulnya bermacam-macam masalah pada kesehatan. Beberapa jenis penyakit yang yang dikaitkan dengan paparan BPA berupa diabetes dan penyakit jantung.
Bisa mengandung bakteri
Seluruh makanan kaleng melalui proses sterilisasi dan penyimpanan kedap udara. Jarang sekali ditemukan adanya makanan kaleng yang busuk sebelum terbuka. Namun tidak menutup kemungkinan hal itu juga bisa terjadi. Jika sampai terjadi maka akan membuat makanan yang ada di dalam kaleng mengalami kerusakan akibat adanya pertumbuhan bakteri.
Jenis bakteri yang bisa berkembang berupa Clostridium botulinum. Bakteri tersebut bisa membuat orang yang mengkonsumsinya keracunan. Dampak yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan maupun kematian jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Mengandung pengawet, garam, atau gula
Dalam makanan kaleng biasanya ditambahkan dengan pengawet. Pengawet bisa berdampak buruk terhadap kesehatan ginjal. Tak jarang juga yang ditambahkan dengan garam maupun gula ke dalamnya. Bila sesekali mengkonsumsinya, tidak akan mengapa tetapi bisa berdampak buruk ketika dikonsumsi berlebihan. Sebagian besar makanan kaleng mengandung garam dalam jumlah yang tinggi.
Garam dimaksudkan untuk menjaga kualitas makanan yang justru bisa berdampak membuat hipertensi pada penderita tekanan darah. Sedangkan gula yang ada pada makanan kaleng juga bisa menimbulkan efek buruk terhadap tubuh, seperti kelebihan kadar gula dalam darah.