- -
Muslimah di masjid. Foto: Unsplash
Islam pernah mengalami kejayaan di Andalusia Spanyol. Pada masa itu, Islam banyak melahirkan tokoh-tokoh cendekiawan muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Salah satu tokoh perempuan yang lahir dari peradaban tersebut adalah Lubna, pejuang dari Cordova yang dimuliakan karena buku dan bakatnya.
Biografi Lubna
Lubna merupakan putri Spanyol pada abad 10, ia tumbuh di lingkungan istana yang saat itu masa pemerintahan Bani Umayyah, pimpinan Khalifah Adurrahman III (931-961 M). Lubna dikenal sebagai sosok muslimah yang banyak memiliki peran dan bakat. Berdasarkan beberapa sumber dikatakan bahwa Lubna merupakan seorang penyair, penerjemah, juru tulis, sekretaris pribadi dan ahli matematika. Bahkan, pada masa itu Lubna juga disebut sebagai perempuan yang penuh dengan dedikasi terhadap buku-buku perpustakaan.
Lahir sebagai budak perempuan Spanyol
Ada sumber lain yang menyebutkan bahwa Lubna awalnya lahir sebagai seorang budak perempuan Spanyol dan ketika itu Khalifah Abdurrahman III membebaskannya karena melihat bakat yang istimewa pada dirinya. Setelah ia merdeka, karir Lubna akhirnya melejit cepat, di usianya yang masih muda itu ia telah berhasil menjadi salah satu tokoh paling penting di istana Andalusia.
Karir Lubna, pejuang buku
Awalnya, Lubna menjabat sebagai sekretaris dan juru tulis, kemudian ia berhasil diangkat menjadi sekretaris pribadi oleh putra Khalifah Abdurrahman III, yaitu Hakam II bin Abdurrahman (961-976 M). setelah itu, akhirnya ia dipercaya untuk memimpin perpustakaan di Istana Cordoba.
Pada masa itu, perpustakaan Cordova dianggap salah satu perpustakaan paling penting, sehingga menjadi prestasi tersediri jika ada seorang wanita yang berhasil mendapat kepercayaan di perpustakaan itu.
Sepeninggal Khalifah Abdurrahman III, Khalifah Hakam II tetap mempertahankan jabatan Lubna untuk memimpin perpustakaan. Sebab, gairah Khalifah Hakam II terhadap ilmu pengetahuan dan budaya melebihi ayahnya. Maka tak heran saat itu Lubna semakin leluasa untuk mengembangkan bakat keilmuannya, sehingga dapat memajukan rakyat Cordova.
Beberapa sumber menyatakan, dalam menjalankan tugasnya sebagai pustakawan ia bertanggung jawab untuk memperoleh buku perpustakaan, hingga pernah melakukan perjalanan ke Kairo, Baghdad dan Damaskus.