Dalam perjalanan kisah Rasulullah SAW menyerukan ajaran Islam kepada umat manusia. Rasulullah tidak hanya menerima dan ditemani oleh sahabat-sahabat dengan latar belakang laki-laki. Namun juga ada beberapa wanita hebat yang termasuk di dalamnya dalam as Sabiqunal al Awalun. Di antaranya adalah Lubabah binti Harith.
Wanita-wanita ini adalah wanita hebat yang merasakan penderitaan, kekerasan, dan kekejaman kaum Quraisy yang dengan keji memusuhi kaum muslimin.

Kisah Lubabah binti Harith, wanita solehah
Lubabah binti Harith atau yang dikenal dengan sebutan Ummu Fadhl, merupakan istri dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW. Sehingga status kekerabatan beliau adalah termasuk sebagai bibi Rasulullah.
Dikisahkan bahwa, Lubabah adalah seorang wanita pemberani yang telah berani menantang Abu Lahab dengan kedua tangannya. Yaitu, ketika perang Badar selesai. Kaum Quraisy mendapat penghinaan besar dalam sejarahnya yaitu telah kalah dalam peperangan melawan kaum muslim, padahal diketahui bahwa saat itu pasukan kaum Quraisy jauh lebih besar dari pasukan kaum muslimin. namun dengan izin Allah, kemenangan perang Badar adalah milik kaum muslimin.
Saat perang Badar, Abu Lahab yang seharusnya hadir sebagai salah satu dari pemimpin peperangan tidak bisa hadir, sehingga ia meminta Ash bin Hisyam bin Mughirah untuk mewakilinya dalam peperangan itu.
Keberanian Lubabah
Suatu hari, Lubabah binti Harith tengah duduk bersama dengan Abu Rafi’, seorang budak milik Rasulullah SAW yang bekerja sebagai pembuat gelas yang dipahatnya dari bebatuan yang didapatnya di sekitar sumur Zam-zam.
Tiba-tiba Abu Lahab datang dan berkata dengan keras.