Perhiasan menjadi simbol keindahan bagi siapa saja yang memakainya. Kita juga sering mendengar laki-laki tidak boleh pakai emas. Tapi larangan tersebut tidak berlaku bagi perempuan. Mengapa demikian?
Emas merupakan logam mulia yang bernilai sangat tinggi, mewah, mahal dan juga sangat mencolok. Karena hal tersebutlah mengapa laki-laki tidak boleh pakai emas, logam mulia ini. Hal ini memiliki makna agar kaum muslimin terhindar dari pola hidup yang bermewah-mewahan, yang mengacu pada pola hidup yang boros. Selain itu, pola hidup bermewah-mewahan merupakan simbol kedzaliman seseorang. Kenapa? Karena apabila hal tersebut dilakukan, maka dapat melukai hati orang-orang miskin yang melihatnya.
Ketika Rasulullah SAW mengambil kain sutra dan meletakkannya di tangan kanan, dan mengambil emas dan meletakkannya di tangan kiri, beliau bersabda, “Sesungguhnya kedua ini haram bagi laki-laki dari umatku.” (HR. Imam Ahmad).
Dalam hal ini, emas yang dilarang adalah dalam bentuk perhiasan seperti kalung, anting, gelang dan cincin. termasuk juga emas putih.
Dari Al-Bara’ bin Azib ra, beliau mengatakan, “Suatu ketika Nabi SAW melihat seorang lelaki memakai cincin emas di tangannya. Kemudian beliau memintanya agar dicopot dan melemparkannya ke tanah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Kerugian laki-laki mengenakan emas menurut kesehatan
Tidak hanya dari sisi agama. Dalam hal kesehatan, juga memang dibenarkan bahwa laki-laki tidak boleh pakai perhiasan jenis emas. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul atom yang terkandung dalam logam mulia tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori.
Molekul-molekul tersebut nantinya akan bercampur dengan urine dan darah yang kemudian akan masuk ke jantung. apabila presentase kandungan atom emas yang ada dalam urine dan darah melebihi batas, terjadi yang namanya migrasi emas. Hal ini akan menyebabkan penyakit alzheimer atau penyakit tua sebelum waktunya. Maksudnya apa? penderita penyakit alzheimer akan mengalami gangguan neurologis seperti penurunan daya ingat secara bertahap, bahkan bisa mengalami perubahan kepribadian, meskipun belum memasuki usia tua.